PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kenyamanan
berkendara sudah menjadi tuntutan bagi para pengendara maupun penumpang.
Kondisi ideal yang ingin diperoleh dalam kenyamanan adalah dalam kabin
kendaraan yang diam ditempat walaupun ada gangguan yang disebabkan ketidak
rataan jalan. Tetapi kondisi ini tidaklah mungkin dicapai, sehingga pendekatan
yang ditempuh adalah meminimumkan efek gangguan yang berupa ketidak rataan
jalan dengan memasang sistem suspensi independen diantara roda dan kendaraan.
Sistem
suspensi independen pada kendaraan memegang peranan penting dalam memperoleh
kenyamanan, selain dapat mempengaruhi kestabilan kendaraan dan daya lekat ban
pada jalan, sistem suspensi independen berfungsi juga untuk mengurangi getaran
pada kabin kendaraan yang disebabkan oleh ketidak rataan jalan.
B.
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1.
Pengertian dan
fungsi sistem suspensi secara umum ?
2.
Bagaimana
prinsip kerja sistem suspensi secara umum ?
3.
Jenis-jenis suspensi
pada kendaraan ?
4.
Jenis-jenis suspensi
independen ?
5.
Teknologi yang
digunakan pada suspensi independen?
6.
Bagaimana cara
mengidentifikasi masalah pada sistem suspensi independen ?
1
|
C.
TUJUAN
Adapun tujuan
yang hendak dicapai setelah mempelajari makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1.
Mahasiswa dapat
mengetahui pengertian dan fungsi sistem suspensi secara umum ?
2.
Mahasiswa dapat
mengetahui prinsip kerja sistem suspensi secara umum ?
3.
Mahasiswa dapat
mengetahui jenis-jenis suspensi pada kendaraan ?
4.
Mahasiswa dapat
mengetahui jenis-jenis suspensi independen ?
5.
Mahasiswa dapat
mengetahui teknologi yang digunakan pada suspensi independen ?
6.
Mahasiswa dapat
mengetahui cara mengidentifikasi masalah pada sistem suspensi independen ?
PEMBAHASAN
SUSPENSI
INDEPENDEN
Pada Bab ini membahas tentang penjelasan lebih
mendalam pada sistem suspensi independen yang digunakan pada kendaraan.
A.
Pengetian Dan Fungsi Sistem Suspensi Secara Umum
1.
Pengertian Sistem
Suspensi
Sistem suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam
kejutan, getaran
yang terjadi pada kendaraan
akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat meningkatkan kenyamanan
berkendara dan pengendalian kendaraan.
2.
Fungsi
Sistem Suspensi
Adapun
fungsi sistem suspensi pada kendaraan adalah sebagai berikut :
a.
Selama kendaraan berjalan, kendaraan
secara bersama-sama dengan roda menyerap getaran, guncangan dan kejutan dari
permukaan jalan, hal ini untuk memberikan kenyamanan dan keamanan penumpang.
b.
Memindahkan gaya pengereman dan gaya
gerak ke bodi melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda.
c.
Menopang bodi pada axle dan memelihara
letak geometris antara bodi dan roda-roda.
B.
Prinsip Kerja Sistem Suspensi Secara Umum
3
|
C.
Jenis-Jenis
Suspensi Pada Kendaraan
Beberapa tipe pegas yang digunakan pada sistem
suspensi :
1.
Pegas ulir (coil
spring), dikenal juga dengan nama 'per keong', jenis yang digunakan adalah
pegas ulir tekan atau pegas ulir untuk menerima beban tekan.
2.
Pegas daun (leaf
spring), umumnya digunakan pada kendaraan berat atau niaga dengan sistem
suspensi dependen.
3.
Pegas puntir
atau dikenal dengan nama pegas batang torsi (torsion bar spring), umumnya
digunakan pada kendaraan dengan beban tidak terlalu berat.
Komponen suspensi teriri dari:
1. Coil
spring
2. Shock
Absorber
3. Suspension
Arm
4. Ball
joint
5. Bushing
karet
6. Strut
bar
7. Stabilizer
bar
8. Lateral
kontrol rod
9. Control
Arm
10. Bumper
Oleh sebab itu berdasarkan konstruksinya, suspensi dapat digolongkan
menjadi 2 (dua) jenis yaitu:
1. Suspensi
poros kaku (suspensi rigid)
Semula semua suspensi mobil
menggunakan model ini, bahkan sekarang pun masih banyak digunakan pada kendaraan
berat. Poros kaku (yang tunggal) dihubungkan ke rangka atau bodi dengan pegas
(pagas daun atau pegas koil) dan shock absorber Jadi, tidak ada lengan-lengan
suspensi seperti pada suspensi independen.
a.
Sifat-sifat
suspensi rigid (kaku):
• Gerakan salah satu roda mempengaruhi roda yang lain
• Konstruksi sederhana, perawatan mudah
• Gerakan pemegasan sedikit mempengaruhi geometri roda
• Memerlukan ruang pemegasan yang besar
• Titik berat kendaraan tidak dapat rendah (kenyamanan kurang)
• Massa tak berpegas (aksel, roda) berat (kenyamanan kurang)
• Bodi sedikit miring pada saat belok
• Gerakan salah satu roda mempengaruhi roda yang lain
• Konstruksi sederhana, perawatan mudah
• Gerakan pemegasan sedikit mempengaruhi geometri roda
• Memerlukan ruang pemegasan yang besar
• Titik berat kendaraan tidak dapat rendah (kenyamanan kurang)
• Massa tak berpegas (aksel, roda) berat (kenyamanan kurang)
• Bodi sedikit miring pada saat belok
b. Keuntungan
dan kekurangan suspensi rigid (kaku), yaitu :
·
Keuntungan :
Ø Konstruksi sederhana dan kuat
Ø Perubahan tread atau chamber yang di sebabkan oleh gerakan axle kecil
Ø Konstruksi sederhana dan kuat
Ø Perubahan tread atau chamber yang di sebabkan oleh gerakan axle kecil
·
Kerugian :
Ø Kwalitas mengendarai serta stabilitas kemudi di kurang
Ø Kecenderungan terjadi gerakan horizontal
Ø Kwalitas mengendarai serta stabilitas kemudi di kurang
Ø Kecenderungan terjadi gerakan horizontal
2. Suspensi
bebas (suspensi independen)
Suspensi independen adalah istilah
untuk sistem suspensi mobil yang memungkinkan setiap roda pada poros yang sama
untuk bergerak secara vertikal (yaitu bereaksi terhadap gundukan di jalan)
independen ( bebas ) tidak bergantung satu sama lain. Perhatikan bahwa
"independen" mengacu pada gerakan atau jalur pergerakan roda /
suspensi. Adalah umum untuk sisi kiri dan kanan dari suspensi untuk dihubungkan
dengan anti-roll bar atau mekanisme seperti lainnya.
Biasanya suspensi independen ini
digunakan pada roda mobil penumpang atau truk kecil. Tetapi sekarang suspensi
bebas banyak digunakan juga pada roda belakang mobil penumpang. Pada suspensi
independen roda-roda kiri dan kanan tidak dihubungkan secara langsung pada
poros tunggal. Kedua roda bergerak secara bebas tanpa saling mempengaruhi.
Dengan demikian, gangguan terhadap sebuah roda ditanggulangi hanya roda itu
saja.
a.
Sifat-sifat
suspensi independen :
• Gerakan salah satu roda tidak mempengaruhi roda lain
• Konstruksi agak rumit
• Membutuhkan sedikit tempat
• Jarak roda dan geometri roda berubah saat pemegasan
• Titik berat kendaraan dapat rendah (nyaman dan aman)
• Pegas dapat dikonstruksi lembut (pegas tidak membantu mengantar gerakan roda)
• Perawatan lebih sulit
• Gerakan salah satu roda tidak mempengaruhi roda lain
• Konstruksi agak rumit
• Membutuhkan sedikit tempat
• Jarak roda dan geometri roda berubah saat pemegasan
• Titik berat kendaraan dapat rendah (nyaman dan aman)
• Pegas dapat dikonstruksi lembut (pegas tidak membantu mengantar gerakan roda)
• Perawatan lebih sulit
b. Keuntungan
dan kekurangan suspensi independen (bebas), yaitu :
·
Keuntungan :
Ø Kwalitas mengendarai lebih baik
Ø Memiliki kemampuan singgung jalan yang lebih baik ( road holding)
Ø Kwalitas mengendarai lebih baik
Ø Memiliki kemampuan singgung jalan yang lebih baik ( road holding)
·
Kerugian :
Ø Konstruksi rumit
Ø Konstruksi rumit
D.
Jenis-Jenis Suspensi Independen (suspensi bebas)
1.
Jenis Mac Pherson
Fungsi jenis Mac Pherson adalah
sebagai kombinasi dari pegas, peredam kejutan dan pivot kemudi.
Suspensi jenis mac pherson memeiliki
beberapa jenis antara lain :
·
Tipe Mac Pherson Strut
Suspensi tipe ini tidak memiliki lengan atas,
sehingga konstruksinya lebih sederhana dari pada tipe double wishbone. Tipe ini
dapat diservis dengan lebih mudah karena memiliki komponen yang lebih sedikit.
Umumnya digunakan pada suspensi depan kendaraan FF (front engine front drive) .
Umumnya digunakan pada suspensi depan kendaraan FF (front engine front drive) .
Keterangan :
1.
Stabilizer
2.
Lower arm
3.
Coil spring
4.
Peredam kejut
2. Tipe Mac Pherson Dengan lower arm berbentuk L
Suspensi jenis ini banyak digunakan pada
kendaraan mesin depan penggerak belakang. Keuntungannya dapat menahan gaya dari
arah samping maupun arah depan belakang sehingga tidak memerlukan strut bar.
3.
Tipe Semi – Trailing Arm
Pada
umumnya jenis ini memiliki konstruksi yang sederhana dan tidak memerlukan banyak
tempat. Biasanya jenis ini digunakan pada kendaraan roda belakang dan mobil
penumpang. Jenis ini dirancang untuk meningkatkan kekakuan dengan
memperlihatkan beban dari samping dan memperkecil alignment yang terjadi pada
saat roda bergerak ke atas dan bawah.
4.
Jenis Strut Dua Link
Jenis
ini digunakan pada mobil mesin depan dan penggerak roda depan. Konstruksi jenis
ini sangat sederhana dengan 2 buah suspensi arm dan sebuah strut rod di tiap
rodanya.
5. Tipe Double Wisbone dengan pegas koil
Terdiri
atas upper dan lower arm yang menopang roda dan
knuckle yang menghubungkan lengan-lengan. Lengan-lengan
menerima gaya longitudinal dan latitudinal, memungkinkan
pegas untuk menopang beban vertical saja. Pada tipe ini banyak digunakan untuk kendaraan jenis FR (front engine rear drive).
knuckle yang menghubungkan lengan-lengan. Lengan-lengan
menerima gaya longitudinal dan latitudinal, memungkinkan
pegas untuk menopang beban vertical saja. Pada tipe ini banyak digunakan untuk kendaraan jenis FR (front engine rear drive).
Keterangan :
1.
Stabilizer
2.
Lower arm
3.
Coil spring
4.
Peredam kejut
6. Tipe Double
Wisbone dengan pegas Batang torsi
Suspensi
tipe ini bagian depan batang torsi dibubungkan ke upper arm, bagian belakang
batang torsi di hubungkan ke body. Sehingga penyetelan tinggi kendaraan lebih
mudah. Tipe ini banyak digunakan untuk truk kecil
E.
Teknologi
Suspensi Independen
Ada banyak
teknologi suspensi independen yang digunakan diantaranya adalah:
1.
Swing
axle
Swing axlea dalah tipe sederhana suspensi
independen yang dirancang dan dipatenkan oleh Edmund Rumpler pada tahun 1903.
Ini adalah penemuan revolusioner di industri otomotif, yang memungkinkan roda
untuk bereaksi terhadap penyimpangan dari permukaan jalan, Aplikasi Kendaraan
pertama digunakan pada Rumpler Tropfenwagen (yang kemudian ditiru oleh Mercedes
170), Superior Standard dan Volkswagen Beetle. Ayunan jenis inipada
awalnya digunakan pegas daun dan peredam kejut (shock absorber). Selain itu
juga juga digunakan dalam pesawat generasi awal ( th 1910 atau
sebelumnya), seperti Sopwith dan Fokker.
2.
Sliding
Pillar
Sliding Pillar merupakan bentuk
suspensi independen untuk mobil ringan. Dimana poros dan perakitan roda melekat
pada tiang vertikal atau yang bisa bergeser keatas dan ke bawah (seperti rel),
Selain bergerak keatas dan kebawah juga diberi gerakan memutar. Suspensi
Sliding pilar independen pertama kali digunakan oleh Decauville pada tahun
1898, tercatat pertama contoh suspensi depan independen pada kendaraan
bermotor. Suspensi sliding pilar juga telah digunakan oleh beberapa
produsen cyclecar, pembuat Tracta Perancis, dan beberapa kendaraan prototipe.
3.
Mac
Pherson strut
Pada tahun
1949 Earle S. MacPherson mempatenkan MacPherson strut. Suspensi MacPherson
strut adalah sistem suspensi depan yang paling banyak digunakan, terutama dalam
mobil asal Eropa. Suspensi MacPherson strut menggabungkan shock absorber
dan coil spring menjadi satu kesatuan. Hal ini akan mengakibatkan sistem
suspensi yang lebih kompak dan ringan yang dapat digunakan untuk kendaraan
front-wheel drive. karena desain lebih sederhana maka suspensi ini ongkos
produksi/ pembuatannya murah. dibandingkan dengan suspensi model double
wishbone atau multi link.
Selain itu
karena sederhana maka membuat kendaraan lebih kompak karena tidak terlalu
banyak makan tempat. Sehingga banyak digunakan untuk kendaraan berpenggerak
front wheel drive. Sedangkan Kelemahannya karena hanya ditopong langsung oleh
shockabsorber maka handling dan getaran akan langsung tersa di pengemudi, walau
dewasa ini pihak perancang dari pabrikan sudah berusaha memperbaiki kekurangan
tersebut.
4.
Upper
and lower A-arm (Double wishbone)
Suspensi
Double Wishbone, juga dikenal sebagai suspensi A-lengan, adalah jenis umum lain
suspensi independen depan.
Meskipun ada beberapa kemungkinan
konfigurasi yang berbeda, desain ini biasanya menggunakan dua lengan berbentuk
wishbone untuk memegangi roda. Setiap wishbone, yang memiliki dua posisi
mounting frame dan satu di roda, shock absorber dan coil spring digunakan
untuk menyerap getaran.
Suspensi double wishbone
memungkinkan kontrol yang lebih besar atas sudut camber roda, Suspensi ini
lebih stabil, dan sedikit efek goyang yang akhirnya memberikan kemudi
lebih konsisten (pure handling). Dengan karakteristik ini, Suspensi
double-wishbone sekarang secara umum telah dipergunakan pada mobil-mobil
terutama mobil yang berdimensi lebih besar.
5.
Multi-link
suspension
Suspensi
multi-link adalah suspensi yang menggunakan tiga atau lebih lengan lateral, dan
satu atau lebih lengan memanjang. Definisi yang lebih luas menganggap setiap
suspensi independen memiliki 3 kelompok kontrol atau lebih multi suspensi-link.
Lengan ini tidak harus dengan panjang yang sama, dan dapat berbentuk
asimetris.
Biasanya
setiap lengan memiliki sendi bola (ball joint) atau bushing karet pada setiap
ujung ujung sendinya. Beberapa desain multi-link memang menggunakan lengan wishbone,
yang memiliki dua ring di salah satu ujungnya. Pada suspensi depan salah
satu lengan lateral digantikan oleh tie-rod, yang menghubungkan kemudi dengan
hub roda.
6.
Trailing
arm suspension
Suspensi
trailing arm, kadang-kadang disebut sebagai trailing link adalah desain
suspensi di mana satu atau lebih lengan (atau "link") menghubungkan
as roda dan sasis. Suspensi ini biasanya digunakan pada as roda belakang.
Seperti yang digunakan pada Citroën 2CV, memiliki lengan menghubungkan as roda
dan sasis.
Desain Trailing arm dalam
pembuatan poros bergerak sering hanya menggunakan dua atau tiga link dan batang
Panhard untuk sebagai roda lateral. Setiap hub roda terletak, lengan sekitar
segitiga yang berporos pada satu titik, di depan kemudi. Trailing Arm juga
dibagi lagi menjadi beberapa diantaranya semi trailing. Sebuah lengan
suspensi semi-trailing adalah suspensi independen di mana setiap hub roda
terletak yang berporos pada dua titik. Trailing arm suspensi biasanya digunakan
untuk roda belakang kendaraan. Coba anda mencari Mobil VW Beetle (VW Kodok) dan
intiplah suspensinya, dia mengunakan sistem Trailing Arm.
F.
Pemeriksaan Dan Perawatan Pada
Sistem Suspensi
1. Pemeriksaan dan perawatan pada suspensi independen,
yaitu:
a.
Dongkraklah
mobil bagian depan dan pasang penyangga tetap (jack stand) di bagian yang aman.
b.
Periksa
kelonggaran ball join pada saat rem diinjak.
c.
Periksa keadaan
vet pada bantalan atas kaki suspensi mac pherson. Jika vetnya sudah kering
tambahlah secukupnya dan setelah itu pasang tutup plastiknya.
d.
Periksa bantalan
karet dan klem-klem stabiliser.
e.
Periksa
kebocoran oli shock breker. Shock breker yang bocor harus diganti.
f.
Periksa
kelonggaran pada bantalan-bantalan karet.
g.
Perhatikan pada
bagian-bagian yang dilengkapi nipple. Bersihkan nipple dan periksa katup
bolanya.
h.
Isi nipel dengan
vet. Gunakan pompa pengisi pelumas.
i.
Bersihkan
pelumas/vet yang jatuh ke lantai.
j.
Turunkan
kendaraan dan lepas dongkrak dan penyangga (jack stand).
2.
Pemeriksaan dan
perawatan pegas daun:
a.
Dongkraklah
mobil bagian depan dan pasang penyangga tetap (jack stand) di bagian yang aman.
b.
Periksa kondisi
bantalan karet gantungan pegas daun.
c.
Periksa kondisi
pengikat pegas, mur-mur, klem U dan karet pembatas gerak. Jika sudah rusak
sebaiknya diganti dengan yang baru.
d.
Dongkraklah
bagian rangka sehingga tidak ada lagi beban yang terletak pada pegas, kemudian
pasangkan penyangga.
e.
Lepaslah unit
pegas daun dan bongkar unit pegas daun.
f.
Bersihkan
komponen-komponen yang telah dibongkar.
g.
Periksa tahanan
sok breker. Untuk sok breker double acting tahanan ke atas dan tahanan ke bawah
harus sama. Sedangkan untuk sok breker single acting tahanan ke atas harus
lebih besar dari pada tahanan ke bawah.
h.
Periksa
permukaan kontak-kontak daun pegas terhadap keausan, retak, karat, deformasi
dan lain-lain.
i.
Periksa klem
daun pegas, karet-karet penyekat terhadap keausan dan kelelahan.
j.
Rakit kembali
unit pegas daun. Bersihkan grease/vet di tempat-tempat yang bergesekan sebelum
dirakit kembali.
k.
Pasang kembali
unit pegas daun pada dudukannya semula.
3.
Menganalisis Kerusakan dan Kondisi Sistem
Cara menganalisis kerusakan sistem suspensi :
a.
Melakukan tes
drive untuk mengetahui bagian komponen suspensi mana yang dirasa kurang nyaman.
b.
Mendengarkan bagian
suspensi yang bunyi akibat bodi mobil digoyang.
c. Melakukan pengamatan dimana letak komponen suspensi
yang rusak
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil pembahasan adapun kesimpulan antara lain:
1.
Sistem
suspensi adalah kumpulan
komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang
tidak rata yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian
kendaraan. Fungsi sistem suspensi pada kendaraan adalah sebagai berikut :
a.
Selama
kendaraan berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan roda menyerap getaran,
guncangan dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk memberikan kenyamanan
dan keamanan penumpang.
b.
Memindahkan
gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekan antara jalan dengan
roda-roda.
c.
Menopang
bodi pada axle dan memelihara letak geometris antara bodi dan roda-roda.
2. Prinsip kerja sistem suspensi yaitu saat
roda roda menerima kejutan dari permukaan jalan, maka akan diteruskan ke lower
maupun upper arm, lalu gaya tersebut ditahan oleh pegas dan mengakibatkan
terjadinya pemendekan dan pemanjangan pegas, kemudian gaya pemegasan diperhalus
oleh peredam getaran (shock absorber) agar tidak terjadi oksilasi berlebihan.
Hal ini memungkinkan roda roda tetap menapak pada jalan.
3.
Berdasarkan
konstruksinya, suspensi dapat digolongkan menjadi 2 (dua) jenis yaitu:
a. Suspensi
poros kaku (suspensi rigid)
b.
19
|
4.
Jenis-jenis
suspesi independen, yaitu tipe mac person, tipe mac pherson dengan lower arm berbentuk L, tipe semi – trailing arm, jenis
strut dua link, tipe double wisbone dengan pegas koil dan tipe double wisbone dengan pegas batang torsi
5.
Teknologi suspensi independen yang digunakan
diantaranya adalah:
a.
Swing axle
b. Sliding
pillar
c. MacPherson
strut
d. Upper and
lower A-arm (double wishbone)
e. Multi-link
suspension
f. Trailing
arm suspension
B.
SARAN
Untuk
lebih memahami/menambah wawasan pengetahuan materi tentang suspensi independen
ini, diharapkan untuk mengambil informasi sebanyak-banaknya baik dari buku-buku
maupun sumber bacaan dari jejaring sosial.
http://www.mobilku.org/2012/10/sistem-suspensi-mobil.html, diakses tanggal 21 september 2013
http://www.slideboom.com/presentations/620821/10.B.-Sistem-Suspensi, diakses tanggal 21 september 2013
http://m-edukasi.net/online/2007/sistemsuspensi/materi03.html,diakses tanggal 21 september 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_suspensi_%28kendaraan%29,diakses tanggal 21 september 2013
http://www.slideshare.net/parasiann/artikelsistemsuspensikemudi,diakses tanggal 21 september 2013
http://irmasuryadi.blogspot.com/2013/03/sistem-suspensi.html,diakses tanggal 21 september 2013
http://zainal1221.blogspot.com/2012/11/bayangkan-saja-jika-anda-mengandarai.html diakses tanggal 21 september 2013
21
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar